Sejarah Pelembagaan LPTQ tidak akan lepas dari Peran Provinsi DKI Jakarta dengan tokoh penggagas pelembagaan MTQ yaitu Ali Sadikin dan AM Fatwa.
Pada rapat official MTQ Nasional V Tahun 1972 di Masjid Sunda
Kelapa Jakarta disepakati adanya Panitia Tetap Nasional yg secara terus menerus
bertugas melakukan pembinaan para qori-qoriah dan mempersiapkan berbagai
gagasan pengembangan. Kesepakatan itu diterangkan dalam sebuah 'Pernyataan
Bersama' yg kemudian menjadi titik tolak usaha pelembagaan MTQ.
Pada tahun 1973 Pemprov DKI Jakarta membentuk lembaga struktural
khusus utk pengembangan MTQ dengan nama 'Lembaga Pembina MTQ' disingkat LPMTQ
DKI Jakarta dibentuk dengan SK Gubernur H. Ali Sadikin ditunjuk sebagai Ketua
yaitu Drs. AM. Fatwa.
Pada tanggal 31 Mei 1976 Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan
Gubernur Sulawesi Selatan Achmad Lamo menyerahkan Draft awal konsep pelembagaan
MTQ Nasional yg dihasilkan oleh lokakarya yg diselenggarakan di Ujungpandang
kepada Menteri Agama dan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri.
Pada MTQ Nasional IX di Samarinda Tahun 1976 mencatat sejarah
penting. Dalam rapat Official disepakati secara aklamasi perlunya pelembagaan
MTQ secara Nasional. Ketua Panitia MTQ Nasional IX yg dijabat oleh Dirjen Bimas
Islam menyatakan bahwa masalah pelembagaan MTQ tak lagi menjadi soal karena
Menteri Agama sudah menerima konsep yg dibuat DKI dan Sulawesi Selatan dan
membentuk tim gabungan dari Departemen Agama, Depertemen Dalam Negeri dan
Depertemen Penerangan utk menggodoknya.
Mensyukuri atas keberhasilan terwujud nya gagasan yg
diperjuangkan selama tahun 1972-1976, Ketua Umum LPTQ DKI Jakarta Drs. AM.
Fatwa seusai rapat pleno itu langsung memenuhi nazarnya mencukur gundul
rambutnya.
Akhirnya pada tanggal 7 Mei 1977 Menteri Agama bersama Menteri
Dalam Negeri menandatangani Surat Keputusan Bersama Nomor 19 Tahun 1977 dan
Nomor 151 Tahun 1977 tentang Pembentukan Lembaga Pengembangan Tilawatil
Qur'an yg kemudian disingkat LPTQ.
Berikut adalah nama-nama Kepala LPTQ DKI Jakarta dari pertama kali berdiri hingga saat, yakni:
1. Drs. H. AM Fatwa (1973-1977)
2. Drs. H. Azharie Baidhowi (1978-1988)
3. H. Edi Ruchiyat - Asisten Sekwilda Bidang Kesra (1989-1992)
4. Drs. H. Soenarjudarji – Asisten Kesos Sekwilda (1993-1997)
5. Drs. H. Zainal Arifin - Asisten Kesos Sekwilda (1998-1999)
6. Drs. H. M. Effendi Anas, M.Si – Kepala Biro Administrasi Kesmas (2000-2002)
7. Drs. H. Salehuddin Effendi – Kepala Biro Administrasi Kesmas (2002-2003)
8. H.M. Yusuf Pohan – Kepala Biro Administrasi Kesmas (2003-2004)
9. Drs. H. Moh. Nasir - Kepala Biro Administrasi Kesmas (2004-2005)
10. Drs. H. Budiharjo – Kepala Biro Administrasi Kesmas (2005-2006)
11. Drs. H. Syarifuddin Arsyad - Kepala Biro Administrasi Kesmas (2007-2008)
12. Drs. H. Sukanta AS – Kepala Biro Dikmental (2009-2010)
13. Drs. H. Djubaidi Adih – Kepala Bagian Mental Spiritual Biro Dikmental (2011-2013)
14. Drs. H. M. Hafizh - Kepala Bagian Mental Spiritual Biro Dikmental (2014-2015)
15. H. Fatahillah, SH, M.Si –Asisten Kesra Sekda (2016-2017)
16. KH. Ahmad Rohimin (2017-2021)
________________
Dikutip dari buku
“Dari Jakarta untuk Indonesia; sejarah Lembaga
Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi DKI Jakarta” terbitan LPTQ
Provinsi DKI Jakarta Tahun 2007
"Kiprah LPTQ DKI Jakarta; Mewujudkan Insan Qur'ani" terbitan LPTQ Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020
© 2018. All rights reserved. Sinergimetrodata